Apa itu DER (Debt to Equity Ratio) ?
Debt to Equity Ratio atau rasio utang terhadap modal adalah sebuah rasio keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas. Debt to Equity Ratio juga sering dikenal sebagai rasio leverage atau rasio pengungkit. Yang dimaksud dengan rasio pengungkit yaitu rasio yang digunakan untuk melakukan pengukuran dari suatu investasi di perusahaan.
Fungsi DER (Debt to Equity Ratio)
- DER memiliki fungsi untuk melihat jumlah atau kuantitas penggunaan hutang perusahaan.
- DER digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang dimilikinya.
- DER dijadikan sebagai acuan struktur modal perusahaan.
Cara menghitung DER (Debt to Equity Ratio)
Rumus DER adalah
DER = Total Hutang / Ekuitas
hutang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan secara tunai kepada pihak pemberi utang dalam jangka waktu tertentu. Apabila dilihat dari jangka waktu pelunasannya hutang dibagi menjadi kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang dan kewajiban lainnya.
Sedangkan ekuitas di adalah hak milik perusahaan atas aset atau aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih. Ekuitas ini terdiri dari setoran pemilik perusahaan dan sisa laba ditahan.
Contoh :
Pada laporan keuangan tahunan (annual report) tahun 2020, PT ABC Tbk memiliki jumlah liability sejumlah Rp. 2,5 Milyar dan jumlah modal sebesar Rp. 1,2 Milyar. Sehingga dapat dihitung nilai DER adalah
Debt to Equity Ratio = 2.500.000.000 / 1.200.000.000 x 100 %
Debt to Equity Ratio = 2,08x (kali) atau 208,3%
Pada umumnya, rasio hutang pada perusahaan yang baik adalah 1 kali yang mengindikasikan hutang sama dengan jumlah ekuitas. Namun, untuk rentang nilai antara 1,5-2 kali masih termasuk dalam kategori bisa diterima.
Semakin tinggi rasio utang terhadap modal, maka semakin tinggi pula jumlah hutang atau kewajiban perusahaan yang harus dibayar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Maka dari itu, perusahaan dengan rasio utang terhadap modal yang kecil akan lebih mudah mendapatkan pendanaan dari investor. Dengan adanya rasio utang terhadap modal yang kecil, bisa diartikan bahwa perusahaan tersebut memiliki kewajiban hutang yang kecil juga. Sehingga bisa menguntungkan para investor yang akan memberikan pinjaman.