Apa itu NPL (Non Performing Loan ) ?
NPL atau kepanjangan dari Non Performing Loan adalah kredit macet yang tidak dapat dikembalikan oleh debitur / peminjam kepada Bank. Apabila NPL bermasalah, kredit macet yang artinya kredit tidak bisa ditagih atau tidak dapat dipastikan kapan dilunasi maka, akan berdampak pada berkurangnya modal suatu Bank.
Kriteria NPL (Non Performing Loan )
Suatu pinjaman dapat disebut sebagai NPL jika memenuhi kriteria berikut :
- Pinjaman tersebut terlambat hingga 90 hari dari jadwal pembayaran
- Pinjaman yang pembayarannya terlambat kurang dari 90 hari, namun pihak debitur tidak dapat mempercayai bahwa peminjam dapat melakukan pembayaran dimasa depan.
Standar NPL (Non Performing Loan )
Menurut peraturan Bank Indonesia mengenati sistem mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan dari sebuah Bank Umum, menetapkan rasio kredit bermasalah (NPL) yaitu sebesar 5% dengan rumus perhitungannya sebagai berikut :
Rasio NPL = (Total NPL / Total Kredit) x100 %
Contoh sebuah Bank mengalami kredit macet sebesar 60 dan total kredit yang disalurkan 1000 maka, rasio NPL dari Bank tersebut adalah =
NPL = (60 / 1000) x100% = 6%
Semakin tinggi nilai NPL maka Bank tersebut dapat dikatakan tidak sehat.
Dampak negatif NPL (Non Performing Loan )
1. Likuiditas
Semakin tinggi nya NPL maka Bank akan kekurangan dana, jika hal tersebut terjadi dalam jangka panjang, Bank dapat gagal bayar dalam memenuhi kewajibannya, seperti kesulitan dalam membayarkan deposito atau kesulitan memberikan penarikan tunai kepada nasabah yang mengambil uangnya.
2. Rentabilitas
Rentabilitas adalah masalah dimana utang yang telah dikeluarkan ke nasabah yang bermasalah tidak dapat ditagih kembali. Hal tersebut karena nasabah selalu menghindar dari penagihan kredit ataupun nasabah tersebut sudah melarikan diri. Hal tersebut sering terjadi pada bank yang memiliki angka NPL yang relatif tinggi. Apabila sudah seperti ini pihak bank juga akan kesulitan dalam melakukan pencarian nasabah tersebut, sehingga akhirnya gagal bayar dan hutang pun tidak kembali.
3. Solvabilitas
Masalah ini berupa modal yang ada di dalam bank tersebut berkurang dan bank akan mengalami kesulitan dalam melakukan fungsi-fungsinya. Keuntungan Bank juga semakin menurun, hal tersebut dikarenakan bank kehilangan pendapatan.