Apa itu Dollar Cost Averaging ?
Dollar Cost Averaging adalah salah satu strategi investor dalam menginvestasikan uangnya dengan cara melakukan pembelian berkala pada suatu aset keuangan (saham) dengan tujuan untuk mengurangi resiko volatilitas harga.
Strategi Dollar Cost Averaging dilakukan dengan cara investasi yang rutin pada periode yang berbeda dan dalam jumlah nominal yang sama tanpa mempertimbangkan harga dari aset tersebut, dengan menggunakan metode ini harga pembelian asset tersebut akan menjadi rata – rata dan investor dapat terhindar dari resiko jika harga asset turun setelah melakukan investasi.
Kelebihan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
1. Memperkecil resiko penurunan nilai asset karena koreksi pasar
2. Dollar Cost Averaging adalah strategi sederahana yang cocok untuk pemula, karena tidak perlu memikirkan timing market.
3. Dengan menggunakan strategi DCA, investor tidak perlu menyiapkan dana yang besar diawal investasi.
Kekurangan Strategi Dollar Cost Averaging
1. Return investasi yang dihasilkan tidak maksimal, terutama jika market dalam keadaan Bullish
2. Jangka waktu investasi yang terlalu pendek akan menyebabka return investasi yang didapatkan tidak optimal, karena dana yang diinvestasikan pada akhir periode akan mendapatkan return paling rendah.
Strategi Dollar Cost Averaging hanya sangat efektif untuk keadaan market yang sangat volatil, namun saat market dalam keadaan Bullish, kinerja Dollar Cost Averangi akan ketinggalan jauh dari strategi Lump sump. Karena itu disaat market bearish dan mulai menunjukkan pembalikan arah bullish, lebih baik menggabungkan strategi Dollar Cost Averaging dengan strategi buy on weakness.
Ilustrasi penerapan metode Dollar Cost Averaging
Jeff memiliki gaji Rp10 juta/bulan, saat ini ia masih lajang dan ingin menyiapkan investasi untuk masa tua. Setelah mengikuti seminar, membaca buku dan belajar sedikit demi sedikit, diapun meyakinkan diri untuk menginvestasikan 30% dari penghasilan bulanannya yaitu Rp3jt untuk investasi di saham setiap bulannya, ia akan menggunakan strategi Dollar Averaging Cost, berikut hasil back test di saham BRI :
Tahun 2018 |
Investasi |
Harga/lembar |
Harga/lot |
Total Lot yang dimiliki |
Nilai pasar |
Januari |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.700 |
Rp 370.000 |
27 |
Rp 9.990.000 |
Februari |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.780 |
Rp 378.000 |
26 |
Rp 9.828.000 |
Maret |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.600 |
Rp 360.000 |
27 |
Rp 9.720.000 |
April |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.220 |
Rp 322.000 |
31 |
Rp 9.982.000 |
Mei |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.080 |
Rp 308.000 |
32 |
Rp 9.856.000 |
Juni |
Rp 10.000.000 |
Rp 2.840 |
Rp 284.000 |
45 |
Rp 12.780.000 |
Juli |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.070 |
Rp 307.000 |
32 |
Rp 9.824.000 |
Agustus |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.180 |
Rp 318.000 |
31 |
Rp 9.858.000 |
September |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.150 |
Rp 315.000 |
31 |
Rp 9.765.000 |
Oktober |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.150 |
Rp 315.000 |
31 |
Rp 9.765.000 |
November |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.620 |
Rp 362.000 |
27 |
Rp 9.774.000 |
Desember |
Rp 10.000.000 |
Rp 3.660 |
Rp 366.000 |
27 |
Rp 9.882.000 |
|
Rp 120.000.000 |
|
|
367 |
|
Rata – rata harga pembelian Rp 3.338
Total dana Investasi Rp 120.000.000
Market Value Rp 3.600
Nilai Investasi Rp 134.322.000
Keuntungan Rp 14.322.000
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadilah investor pasar saham Indonesia.
Untuk pembukaan akun saham (rekening sekuritas) dapat menghubungi kami disini atau disini
Gratis tanpa dipungut biaya!