Jenis - jenis Instrument Investasi

Jenis - jenis Instrument Investasi
Menabung merupakan salah satu alternatif untuk menyimpan sejumlah uang. Dengan menabung, seseorang mengharap mendapat keuntungan yaitu bunga disetiap tahunnya. Ketika seseorang menabung ,seseorang akan dihadapkan pada risiko inflasi, dimana risiko tersebut akan berdampak buruk ketika nilai inflasi lebih besar dari bunga yang ditawarkan kepada bank, begitupun sebaliknya risiko tersebut akan berdampak baik jika nilai bunga lebih besar daripada nilai inflasi. Akan tetapi, nyatanya inflasi masih terjadi di setiap tahunnya di Indonesia.
 
 
 
 
Salah satu cara untuk mengatasi risiko inflasi yaitu dengan melakukan investasi. Invetasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang investor dimana investor memberikan dananya untuk menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan dengan tujuan mendapat keuntungan sebanyak mungkin. Dengan begitu para investor akan menjadi salah satu bagian dari pemegang saham perusahaan. 
 
Instrumen investasi sangat bervariasi tentunya dalam hal ini instrumen yang ditawarkan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang ada pada investor. Selain itu tingkat return atau pengembalian juga relatif tinggi, akan tetapi risiko yang akan dihadapi juga tinggi, dalam hal ini hubungan antara risiko dan pengembalian berbanding lurus. High risk high return. Low risk low return. 
 
 
Berikut merupakan Instrumen investasi yang dapat kita temui sebelum mengambil keputusan dalam berinvestasi, antara lain;
 
 
1. Tabungan
Tabungan yaitu jumlah uang yang disimpan dalam bentuk deposito di lembaga keuangan tertentu dengan harapan mendapat keuntungan berupa bunga. Keuntungan pada instrumen ini yaitu bersifat likuid yang mana ketika kita butuh dana sewaktu-waktu bisa dengan mudah dicairkan akan tetapi kekurangan dari instrumen ini yaitu tingkat risiko inflasi yang tinggi sehingga nilai uang yang disimpan tidak bernilai lagi.
 
2. Obligasi 
Obligasi merupakan instrumen investasi dalam bentuk sertifikat kepemilikan atau memberikan pinjaman kepada negara maupun perusahaan dengan mengharapkan keuntungan berupa bunga yang diberikan setiap tahunnya. Keuntungan dari obligasi ini yaitu memiliki risiko yang rendah dengan stabilitas yang baik, yang artinya tingkat pengembaliannya relatif sedikit. Kekurangan dari obligasi yaitu tingkat pengembalian yang relatif kecil. Dalam hal ini sangat cocok bagi para investor yang tidak menyukai risiko pengembalian yang tinggi.
 
3. Saham
Saham merupakan salah satu instrumen yang paling diminati oleh beberapa investor dikarenakan saham memiliki nilai pengembalian yang tinggi tentunya dalam hal ini saham memiliki risiko yang tinggi pula. Risiko pada saham bisa dikelola berdasarkan pengetahuan masing-masing orang. Jika investor memiliki pengetahuan terbatas mengenai saham maka tidak disarankan untuk memilih investasi saham. Instrumen ini cocok bagi para investor yang yang menyukai risiko tinggi. Keuntungan dari saham yaitu capital gain (Selisih antara harga jual dan harga beli) dan dividend dari perusahaan. Kekurangan saham yaitu memiliki risiko pengembalian yang tinggi. 
 
4. Reksadana
Reksadana adalah instrumen investasi yang tergolong aman bagi investor. Kenapa tidak, investor hanya memerlukan dana yang nantinya akan dikelelola oleh Manajer Investasi dengan biaya tertentu di setiap transaksinya. Sehingga para investor tidak perlu khawatir lagi karena dana yang diberikan akan dikelola langsung oleh Manajer Investasi.
 
5. Derifatif
Derifatif merupakan produk turunan dari instrumen investasi lainnya. Derifatif cenderung memiliki risiko pengembalian yang tinggi. Contoh dari instrumen derifatif yaitu; forex (foreign exchange) atau pertukaran mata uang asing. 
 
6. Properti
Properti merupakan salah satu dari instrument yang ada untuk investasi. Dalam hal ini investor mengharapkan keuntungan yang besar pada sector property. Instrumen ini berisiko kecil, akan tetapi modal yang dibutuhkan cukup besar dan bersifat tidak likuid. 
 
 
Dengan begitu, hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan investasi adalah calon investor harus mengenali gaya apa yang cocok atau yang disukai dalam berinvestasi. Setiap investor memiliki gaya masing-masing dalam pengambilan keputusan investasi, baik dalam pengembalian keuptusan yang tinggi akan tetapi risiko pengembalian yang akan dihadapi juga tinggi maupun sebaliknya. 
 
Selain itu, calon investor menentukan apa tujuan investasi. Para investor pasti memiliki tujuan masing-masing dalam berinvestasi, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi, jangan sampai anda tidak tahu apa gaya investasi yang anda sukai dan tujuan sebuah investasi yang anda inginkan.
 

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Jadilah investor pasar saham Indonesia.

Untuk pembukaan akun saham (rekening sekuritas) dapat menghubungi kami disini atau disini

Gratis tanpa dipungut biaya!

Dipost Oleh Super Administrator

Follow us on IG : https://www.instagram.com/bigbrothersinvestment/ and Twitter : https://twitter.com/BigBroInvest

Post Terkait

Tinggalkan Komentar