Valuasi Startup

Valuasi Startup

Pada artikel ini akan befokus pada perhitungan valuasi startup metode kualitatif

Pengertian valuasi

Valuasi adalah sebuah proses penentuan, penaksiran, estimasi terhadap nilai sebuah aset dengan menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan yang berlaku. Valuasi berasal dari kalimat value yang artinya nilai.

Sedangkan Value (Nilai) itu sendiri adalah persepsi individu terhadap sebuah harga yang diberikan terhadap sesuatu pada suatu tempat dan waktu tertentu. Persepsi disini berbeda – beda setiap individu misalkan lukisan, bagi orang yang tidak menyukai seni maka lukisan akan dipandang biasa - biasa saja, namun bagi orang yang memahami seni mungkin lukisan tersebut dipandang memiliki nilai.

Persepsi antar individu akan sama jika memang kesepakatannya memiliki cakupan luas misalkan uang, harga saham secara internasional, harga emas, harga minyak dll.

Perusahaan Startup

Startup adalah perusahaan muda yang didirikan untuk mengembangkan produk atau jasa yang unik dan menghadirkannya ke pasar. Kata “Unik” itu sendiri berarti idenya lain dari pada yang lain dan tidak memiliki kesamaan dengan yang lain yang berhubungan ide, kreatifitas yang terus semakin berkembang.

Semakin berkembang disini berarti semakin baru terus menerus, maka tidak terlepas dengan yang namanya teknologi, karena teknologi berjalan beriringan dengan perkembangan zaman, oleh karena itu startup selalu berkaitan dengan perusahaan teknologi.

Konsep Valuasi

Dalam melaksanakan valuasi kita membutuhkan “pengharga” yang sepadan dengan nilai (valuenya). Pengharga tersebut tercermin dengan angka – angka yang akan mewakili sebuah nilai yang akan ditaksirkan.

Terdapat perbedaan antara harga dengan nilai antara lain sebagai berikut:

  1. Jika harga tersebut wajar dan adil dengan nilainya disebut Intrinsic Value/Fairvalue.
  2. Jika harga tersebut terlalu tinggi terhadap nilai maka disebut overvalue
  3. Jika harga tersebut terlalu rendah terhadap nilai maka disebut undervalue.

Fungsi Valuasi

Fungsi utama valuasi adalah untuk mengetahui harga adil (wajarnya), dengan begitu kita akan terhindar dari kerugian dan dapat memutuskan secara lebih efisien optimal sehingga laba lebih optimal

A. Valuasi startup Scorecard

Valuasi scorecard adalah valuasi perhitungan startup berdasarkan penilaian kualitatif dengan faktor Kekuatan Tim Manajemen, Ukuran Peluang, Produk (Teknologi), Kompetitif, Pemasaran (Kemitraan) sebagai faktor penilai.

Valuasi scorecard ini adalah valuasi yang umum digunakan oleh para venture capital dan valuasi ini digunakan bagi perusahaan yang belum memiliki faktor keuangan seperti, laba, pendapatan atau GMV dan cenderung hanya memiliki ide, konsep dan teknologi saja.

Kelemahan valuasi scorecard bersifat “BIAS” karena sangat subyektif tergantung dari “SELERA” sang penilai. Semakin suka dan tahu bisnis dari perusahaan maka cenderung dinilai optimis dan semakin tidak tahu dan tidak memahami perusahaan akan dinilai cenderung pesimis.

Cara menghitung valuasi startup dengan scorecard

Untuk menghitung valuasi dengan scorecard maka terdapat beberapa hal faktor yang harus dinilai dengan analisis terlebih dahulu, faktor tersebut antara lain:

1. Kualitas Founder & Tim (Strength of the Team)

-Experience/pengalaman

Penilai harus mampu mendapatkan data seluruh founder mulai dari pengalaman, semakin related pengalaman dengan bisnis startup yang dijalankan maka akan semakin baik dan semakin lama pengalaman dibidang tersebut maka akan semakin baik juga. Jika bidang tersebut tidak terlalu terkait dengan pengalaman para founders maka hal tersebut mewajibkan para founders harus belajar dari awal yang membuat waktu dan kecepatan pertumbuhan perusahaan akan terganggu.

-Track record

Hal yang paling penting adalah track record dari para founders mulai dari tidak pernah berkasus hukum, pencapaian dan prestasi apa saja yang pernah dilakukan selama bekerja, apakah prestasi tersebut related dengan bisnis startupnya sekarang. Founders yang berkasus hukum dan pernah mengalami kegagalan – kegagalan harus benar – benar diselidiki mulai dari lingkunggan kerja sebelumnya, pertemanan maupun family.

-Pendidikan

Selanjutnya adalah Pendidika, semakin related (sejalur) jurusan maka akan semakin baik dan semakin berkualitas pendidikannya atau semakin tinggi pendidikannya maka semakin baik. Misalkan founders memiliki Pendidikan dibidang keuangan yang lama, banyak melakukan project – project dibidang keuangan dan saat ini memiliki startup di bidang keuangan. Makah hal tersebut menjadi nilai lebih.

-Kharakter

Penilaian kharakter ini merupakan penilaian yang paling sulit dan agak mustahil dilakukan jika penilai tidak mengenal founders dengan sangat lama. Sesorang dianggap mengenal kharakter seseorang jika bisa dikatakan mengenal lebih dari 5 – 7 tahun untuk sampai memahami kharakter seseorang apakah seseorang tersebut pekerja keras, pantang menyerah dan selalu memiliki solusi untuk setiap masalahnya. Tidak akan ada jaminan kita benar - benar memahami founders dengan hanya 10x pertemuan saja.

-Network

Network disini dilihat dari lingkungan sekitar mulai dari keluarga, teman, group, organisasi, asosiasi dll.

2. Ukuran Peluang (Size of the Opportunity)

-Timing

Timing dalam Ukuran Peluang adalah ketepatan timing bisnis dengan kebutuhan dan keinginan pasarnya. Bisa saja ide bisnis bagus namun terlalu cepat atau malah ide bisnis terlalu kuno dan tertinggal. Penilai diwajibkan memiliki pengetahuan tentang makroekonomi dan variable2nya lalu memahami industri, sektor, sub sektor. Penilai juga wajib memahami perputaran sektor dalam 1 siklus dan dapat menjelasakan dengan sederhana bagaimana sektor tersebut mempengaruhi perusahaan.

-Size

Size dalam ukuran peluang merujuk pada besarnya industri bagi perusahaan yang akan dinilai. Semakin besar ukuran industrinya maka akan semakin baik. Besarnya industri juga dipengaruhi oleh jumlahnya persaingan antara perusahaan yang ada. Semakin banyak pesaing maka akan semakijn buruk. Penilai diwajibkan mengentahui siapa saja pemain di industry tersebut baik perusahaan startup maupun perusahaan konvensional dan mengetahui apa keunggulan dan kelemahan produk atau layanan masing – masiing.

3. Produk / Teknologi

-Costumer Experience

Costumer experience merupakan cerminan pasar dengan banyak orang, karena banyaknya jumlah costumer akan memberikan validitas terhadap rating atau experience yang diberikan. Jika costumer experience dalam sebuah pasar puas dengan layanan atau produk yang ditawarkan  maka menandakan perusahaan telah berhasil memberikan produk/layanan dengan baik. Kepuasan akan menimbulkan pembelian berulang sehingga user berubah menjadi costumer atau pelanggan yang loyal.

-Keunggulan

Keunggulan adalah sesuatu hal yang menjadi ciri khas sebuah produk, yang menjadi pembeda, yang menjadi lain dari pada yang lain. Penilai diharapkan dapat mengidentifikasikan keunggulan dan kelemahan antara produk dari startup yang akan dianalaisa dengan pesaing.

4. Kompetisi (Competitive Environment)

- Banyaknya pesaing

Banyaknya pesaing menjadi hal penting, semakin banyak perusahaan sejenis maka kue dalam nilai industri harus dibagi – bagi dengan yang lain dan memaksa perusahaan harus mengeluarkan effort yang lebih untuk memberikan pelayanan dan produk yang terbaik karena konsumen akan memilikh produk yang terbaik. Dalam persaingan terdapat usaha dan uang yang harus dikeluarkan lagi untuk bersaing yang membuat perusahaan menjadi terancam jika perusahaan tidak memiliki modal yang cukup.

- Ukuran pesaing

Ukuran pesaing adalah besarnya skala perusahaan pesaing misalkan startup adalah perusahaan social media maka harus berhadapan dengan facebook yang dari sisi tech, modal, kapasitas dan kualitas team yang kuat sehingga susah sekali untuk memenangkan persaingan tersebut.

5. Pemasaran / Penjualan / Kemitraan

Pemasaran dan penjualan sangat penting bagi perusahaan startup, penilai harus menganalisa apakah penjualan mudah dilakukan atau penjualan hanya akan naik jika perusahaan membuka cabang baru disebuah kota yang tentunya membutuhkan dana lebih besar. Apakah perusahaan memiliki mitra atau affiliate marketing untuk mendongkrak pemasan dan penjualannya juga harus dianalisa sampai dengan biaya yang dikeluarkan untuk marketing dibanding revenue yang didapatkan.

6. Perlu Investasi Tambahan

Terdapat 2 jenis startup antara lain startup yang mati/bangkrut tanpa funding dan perusahaan startup yang hanya membutuhkan dana untuk scale, artinya mendapatkan funding atau tidak perusahaan akan terus tetap growth namun growth tersebut tidak akan sebesar jika menggunakan dana tambahan. Dan tentunya perusahaan yang membutuhkan setiap kali operationalnya akan lebih berisiko.

2. Langkah kedua: Berikan penilain

Penilaian berkisar dari range -50% sampai 150%, Misalkan penilaian anda adalah sebagai berikut:

  • Kualitas Founder & Tim: 90%
  • Ukuran Peluang (Timing): 90%
  • Produk / Teknologi: 70%
  • Kompetisi: 70%
  • Pemasaran / Penjualan / Kemitraan: 90%
  • Perlu Investasi Tambahan:70%

 3. Langkah ketiga: Kalikan dengan faktor penilai

  • Strength of the Team: 30%
  • Size of the Opportunity: 25%
  • Product/Technology: 15%
  • Competitive Environment: 10%
  • Marketing/Sales Channels/Partnerships: 10%
  • Need for Additional Investment: 5%

 4. Langkah keempat: Jumlahkan hasil pengkali dan kalikan dengan rata- rata valuasi startup

Untuk mendapatakan rata – rata valuasi startup harus digunakan input dengan fase yang sama, model bisnis yang sama di sektor dan industrinya misalkan rata – rata seed perushaan startup Indonesia memiliki valuasi 6 Miliar. Maka:

Dari perhitungan diatas didapatkan hasil akhir valuasi adalah 4,77 Miliar.

Kelemahan metode valuasi Scorecard

Penilai harus menyadari bahwa metode scorecard memiliki sifat BIAS yang sangat tinggi berdasarkan dari selera dan isi kepala masing – masing. Untuk itu maka valuasi ini dapat divalidasi dengan metode kuantitatif yang lebih menitiberatkan ke angka agar tidak mendapatkan hasil yang terlalu bias.

B. Valuasi startup metode Berkus

Valuasi metode Berkus adalah valuasi jenis kualitatif yang mempertimbangkan faktor penilaian terhadap ide, prototype produk, kualitas manajemen, networking strategis dan penjualan.

Valuasi metode Berkus mirip dengan valuasi scorecard yang menitikberatkan kepada penilaian kualitatif sehingga memiliki sifat BIAS yang tinggi. Valuasi Berkus umum digunakan oleh para angel investor di negara maju dulu yang difokuskan untuk perusahaan yang belum memiliki traction dan seperti GMV, Penjualan/pendapatan dan laba.

Oleh karena matriks tersebut belum dimiliki oleh perusahaan startup baru maka dibutuhkan pengetahuan yang tinggi para penilai atau investor di bidang startup tersebut, misalkan angel investor memiliki background finance bertahun tahun dan perusahaan yang akan di invest juga financial teknologi. Hal yang menjadi tantangan sulit dan dihindari adalah jika sanga penilai tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang tersebut dengan cukup lama.

Kelemahan valuasi Berkus bersifat “BIAS” karena sangat subyektif tergantung dari “SELERA” sang penilai. Selera disini bisa dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan dari sang penilai. Semakin tahu bisnis dari perusahaan maka cenderung dinilai optimis dan semakin tidak tahu dan tidak memahami perusahaan akan dinilai cenderung pesimis.

Maka disarankan tidak hanya menggunakan valuasi model Berkus saja sebagai penentu valuasi akhir karena sifat subyektifnya sangat tinggi.

Variabel dalam penilaian valuasi metode Berkus

Berikut adalah faktor – faktor penilaian dalam valuasi metode Berkus:

  • Sound Idea (basic value)
  • Prototype (reduces technology risk)
  • Quality Management Team (reduces execution risk)
  • Strategic Relationships (reduces market risk)
  • Product Rollout or Sales (reduces production risk)

Cara menghitung valuasi startup dengan Berkus

1. Langkah pertama: Kumpulkan data perusahaan

Persyaratan utama dalam valuasi ini adalah sang penilai sangat memahami dunia investasi seperti pasar modal, private equity, manajer investasi dana Venture Capital. Selain pengetahuan yang cukup dibidang investasi sang penilai juga memiliki pengetahuan khusus di sektor dan bisnis model perusahaan. Misalkan seorang investor adalah doktor spesialis yang akan memberikan penilaian terhadap HealthTech.

Hal ini bertujuan untuk memahami data apa saja yang paling dibutuhkan dalam analisa perusahaan, karena kunci utama data penting ini juga dipahami oleh orang yang berpengalaman dibidang tersebut.

2. Langah kedua: Analisa menggunakan variabel Berkus

Berikut variabel yang harus di analisa menggunakan metode ini:

  1. Sound Idea yaitu Ide yang melatarbelakangi startup dibuat oleh para founders.
  2. Prototype adalah rancangan teknologi yang belum sempurna namun sebagai gambaran alur layanan atau penjualan produk untuk melihat keunggulan produk.
  3. Quality Management Team adalah kualitas team yang mencakup pengalaman, pendidikan, networking sampai dengan kharakter yang menentukan eksekusi dari visi misi yang direncanakan.
  4. Strategic Relationships adalah Relasi atau hubungan – hubungan para founders yang dapat membantu dalam hal masuk pasar (entry the market) sampai dengan penjualan.
  5. Product Rollout or Sales adalah bagaimana layanan atau produk akan diluncurkan , akan ditawarkan sampai alur pendapatan dari penjualan masuk dalam perusahaan. Hal ini juga menyangkut penilaian risiko dan kemudahan dalam berproduksi.

3. Langkah ketiga: Berikan penilaian

Di dalam praktik negara maju penilaian per variabel berkisar dari 0 sampai $500.000 (7,2 Miliar dengan kurs saat ini). Namun untuk negara berkembang (development country) seperti Indonesia dapat disesuaikan dengan nilai maksimal 5 Miliar per variabel.

adalah nilai maksimum yang dapat diperoleh di setiap kategori, memberikan peluang untuk penilaian pra-uang hingga $ 2 juta- $ 2,5 juta.

 

Dari penilaian terakhir diatas valuasi perusahaan adalah 4,5 Miliar.

Kelemahan Metode Berkus

Berbagi macam alasan apapun yang diberikan atas penilaian per variabel akan sangat sulit diterima oleh investor lain karena sifatnya yang subyektif. Investor lain jarang akan sepakat dengan penilaian yang diberikan dan hal ini m=akan mengganggu kelancaran pendanaan selanjutnya.

Angel investor mungkin dapat menggunakan metode ini, namun biasanya mereka memiliki penilaian tersendiri seperti kedekatan, pengalaman dll yang membuat metode ini sangat sulit diterima orang lain dan cenderung hanya untuk beberapa investor yang paham saja.

Untuk itu metode ini harus disandingkan dengan metode kuantitatif sehingga penilaian menjadi lebih terverifikasi kebenarannya.

C. Valuasi Metode Risk Factor Summation (RFS)

Risk Factor Summation (RFS) adalah metode perhitungan valuasi secara kualitatif untuk startup tahap awal dengan menggunakan nilai dasar 12 faktor risiko yang kemudian dibandingkan dengan startup dengan sektor dan model bisnis yang sama untuk menilai apakah startup memiliki risiko yang lebih tinggi atau lebih rendah dibanding pembandingnya.

Metode valuasi Risk Factor Summation (RFS) lebih menitikberatkan pada faktor – faktor risiko, lebih cocok untuk perusahaan yang masih sangat baru dan belum memiliki matriks keuangan dan biasanya digunakan oleh angel investor atau Venture capital.

Variabel dalam valuasi dengan metode Risk Factor Summation (RFS)

Terdapat 12 risiko yang harus dinilai dan dipertimbangkan, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Risiko manajemen
  2. Tahap bisnis
  3. Risiko Legal / Politik
  4. Risiko manufaktur (atau risiko rantai pasokan)
  5. Risiko penjualan dan pemasaran
  6. Risiko pendanaan / peningkatan modal
  7. Risiko persaingan
  8. Risiko teknologi
  9. Risiko Kepentingan internal
  10. Risiko internasional
  11. Risiko reputasi
  12. Risiko exit strategi

Cara menghitung valuasi dengan metode Risk Factor Summation (RFS)

1. Langkah pertama: Hitung valuasi rata – rata perusahaan startup dalam industri sektor yang sama

Anda perlu mengumpulkan data yang reliabel dengan model bisnis, area dan sektor yang sama dan sejenis untuk menghilangkan data yang bias. Sebagai contoh rata-rata industri sektor valuasi startup yang akan nilai adalah 10 miliar.

2. Langkah kedua: Menetapkan nilai sebagai peringkat untuk setiap faktor risiko

Untuk lebih meningkatkan akurasi, penilaian secara rating dengan kualitatif akan dirubah menjadi kuantitatif, hal ini ditujukan untuk penilaian lebih seragam dalam menetapkan, berikut adalah agregat peringkat penilaian:

3. Langkah ketiga: Analisis perusahaan secara mendalam

Setelah diketahui perwakilan nilainya maka selanjutnya adalah analis perusahaan secara mendalam. Sang penilai diwajibkan memiliki pengetahuan dibidang bisnis, investasi, keuangan, teknologi dan bisnis model perusahaan. Hal tersebut dikarenakan expertise seseorang akan memberikan nilai yang lebih valid terhadap perusahaan.

Jika anda adalah seorang yang bukan expert dibidang tersebut maka anda dapat menggunakan jasa orang lain yang terdiri dari beberapa orang untuk dapat mendapatkan nilai yang akurat karena pertimbangan dari beberapa team.

4. Langkah keempat: Masukkan penilaian dalam variabel risiko

5. Langkah kelima: Penyesuaian

Setelah kita mengetahui nilai pertimbangan faktor Risk Factor Summation (RFS) maka selanjutnya adalah penyesuaian dengan industrinya. Misalkan dalam industri rata – rata valuasinya adalah 5 Miliar maka:

5 Miliar + 10 Miliar = 15 Miliar

Atau anda dapat menghitungnya secara rata – rata dengan asumsi penilaian risiko sudah mencakup penilaian yang komprehensif, dengan cara:

(5Miliar + 10 Miliar)/2 = 7,5 Miliar

Kelemahan valuasi dengan metode Risk Factor Summation (RFS)

Anda mungkin bertanya – tanya bagaimana kita bisa mempercayai angka tersebut. Lalu apakah angka tersebut benar – benar mewakilkan kondisi yang sebenarnya?. Sama halnya dengan metode kualitatif lain seperti Berkus dan Scorecard, metode valuasi Risk Factor Summation (RFS) juga memiliki kekurangan yaitu bias yang sangat tinggi.

Setiap ahli investasi akan memiliki penilaian yang berbeda – beda jika dihadapkan dengan metode ini karena sifatnya yang kualitatif, berbeda dengan metode kuantitatif yang diterima seragam karena standarnya. Untuk itu dihimbau metode ini disandingkan dengan metode kuantitatif untuk dapat menambah keakurasian hasilnya.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Jadilah investor pasar saham Indonesia.

Untuk pembukaan akun saham (rekening sekuritas) dapat menghubungi kami disini atau disini

Gratis tanpa dipungut biaya

 
 
 

Dipost Oleh Super Administrator

Follow us on IG : https://www.instagram.com/bigbrothersinvestment/ and Twitter : https://twitter.com/BigBroInvest

Post Terkait

Tinggalkan Komentar